CINTA ITU "WALAUPUN" BUKAN "KARENA"

Sabtu, 12 Maret 2011

LAPORAN FISIOLOGI II TEST HARVARD


BAB I
PENDAHULUAN


I.1. Latar Belakang
Kesehatan tubuh kita tideak hanya tergantung dari jenis makanan yang kita komsumsi, tetapi juga dari kegiatan olahraga atau latihan fisik yang kita lakukan. Dengan berolahraga secara teratur dapat memilihara jantung, peredaran darah, dan frekwensi nadi. Umumnya semua orang mengetahui bahwa olahraga adalah baik untuk kita, tetapi hanya sedikit orang yang mengetahui bahwa olahraga adalah mutlak perlu untuk kesehatan kita, oang yang selalu berolahraga mempeoleh tenaga yang lebih besar karena olahraga menghasilkan lebih banyak tenaga dari pada tenaga yang dipakainya pada saat berolahraga. Dibandingkan dengan orang yang tidak  perfnah berolahraga.
Ada pepatah yang mengatakan bahwa ”mensano corpora sano” yaitu didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Bukanlah kita menghendaki bukan hanya tubuh yang sehat dan kuat tetapi juga jiwa yang sehat dan kuat.
Oleh karena itu, sangat perlu kita ketahui arti dan manfaat dari olahraga bagi kehidupan kita. Dengan mengadakan praktek harvard ini, kita bisa mengetahui manfaat dari olahraga bagi kehidupan kita.
I. 2. Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari percobaan harvard ini yaitu untuk menentukan kesanggupan badan untuk melakukan suatu kerja atau dengan kata lain ; menentukan kapasitas kerja.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Olahraga merupakan sutau kegiatan yang sangat penting untuk dilakukan oleh orang yang ingin hidup sehat adalah sangat penting pada tahun-tahun pertumbuhan semua organ tubuh memberikan sambuta secara fisiologis sesuai dengan fungsi dan kebutuhan yang diberikannya. Jantung yang tidak perbah dipaksa untuk mensuplai kebutuhan dari otot yang aktif, tidak akan mengembangkan kekuatan dan daya tahan yang dibutuhkan yang tidak pernah dikembangkan pada batas maksimal dimasa muda, tidak akan dapat berkembang sampai kepada kapasitas maksimal untuk membawah oksigen kedalam pembuluh darah. Otot yang tidak pasif akan dapat mengambil bagian dalam memberikan tubuh yang baik, tegak dan elastis.
Suatu hal yang penting yang perlu diketahui yaitu bahwa seseorang yang biasa berolahraga pada masa kanak-kanak dan masa muda akan membawah kebiasaan ini pada tingkat tertentu pada usia dewasa tetapi seseorang yang melalaikan olahraga pada masa dini sukar untuk aktif dalam kegiatan olahraga di usia lanjut, orang tersebut akan sukar mengkoordinasi tubuhnya dan memperoleh agilitas yang perlu dipelajari pada masa muda.
Dengan siklus jantung, kalau jumlah denyut ada 70 maka berarti siklus jantung 70 kali semenit juga.
Kecepatan normal denyut nadi (jumlah darah setiap menit)
Pada bayi yang baru lahir  = 140 x /menit
Selama tahun pertama       = 120 x /menit
Selama tahun kedua          = 110 x /menit
Pada umur 5 tahun             = 96-180 x /menit
Pada umur 10 tahun           = 80-90 x /menit
Pada orang dewasa            = 60-80 x /menit

Daya pompa jantung
Pada orang yang sedang beristirahat jantungnya berdebar sekitar 70 kali semenit dan memompa 70 ml setiap denyut (volume denyutan adalah 70 ml). Jumlah darah yang setiap denyut dipompa demikian adalah 70 x 70 ml atau sekitar 5 liter. Sewaktu banyak bergerak kecepatan jantung dapat menjadi 150 setiap menit dari volume denyut lebih dari 150 ml, yang menbuat daya pompa jantung 20 sampai 25 liter setiap menit. Tiap menit sejumlah volume yang tepat sama kembali dari vena ke jantung akan tetapi, bila pengembalian dari vena tidak seimbang dan ventrikel gagal mengimbanginya dengan daya pompa jantung, maka terjadi payah jantung, sehingga tekanan dalam vena naik, dan kalau keadaan ini tidak cepat ditangani maka terjadi udema.
Penambahan aktifitas suatu organ dapat menambah aktivitas organ lain misalnya aktivitas otot menghasilkan peyingkiran karbondioksida dengan lebih baik. Hadirnya gas ini didalam darah merangsang aktivitas pernapasan ; alhasil lebih banyak oksigen dimasukan dan jantung berdebar lebih kuat untuk mendistribusikan oksigen kesemua jaringan, dalam hal ini khususnya ke otot-otot yang memerlukannya untuk dibuat sebagai energi.
Latihan fisik meningkat aktifitas metabolisme tubuh dan kebutuhan oksigen frekwensi dan kedalaman pernapasan meningkat, memampukan individu untuk hirup lebih banyak oksigen dan mengeluarkan kelebihan karbondioksida.
Program latihan fisik memilki banyak keuntungan, individu yang melakukan latihan fisik 3 sampai 4 kali dalam satu minggu selama 20 hingga 40 menit memiliki frekwensi nadi dan tekanan darah yang lebih rendah dan mengalami penurunan kolesterol serta mengalami peningkatan lairan darah dan menggunakan lebih banyak oksigen akibat kerja otot, individu yang melakukan latihan fisik sepenuhnya akan meningkatkan komsumsi oksigen sebesar 100% sampai 20% karena latihan fisik menyebabkan peningkatan curah jantung dan efisien otot miocard.
Merokok dapat merugikan kesehatan, bagi beberapa orang merokok itu nikmat, tetapi sebenarnya kenikmatan yang membahayakan ”smoking or health, the choice is yours” (merokok atau kesehatan, anda pilih sendiri), sebagian ini diperingati diseluruh negara anggota WHO (world health organization) akibat yang terbesar dari merokok yaitu dapat mempengaruhi jantung, juga mengakibatkan penyakit lainnya seperti kanker paru-paru, batuk kronis, salesma, berbagai macam penyakit jantung dan pernapasan dipicu oleh asap rokok.
Dari hasil penelitian oleh state mucual life insurance, yaitu sebuah perusahan asuransi di amerika serikat disimpulkan bahwah angka kematian pada peroko dua kali 2-4 kali lebih tinggi jka dibandingkan dengan orang tidak merokok. Nikotin dan tar tembakau merupakan sejenis cairan kental yang dikandung rokok dcan menjadi penyebab utama terjadinya kanker paru-paru dan penyakit jantung. Nikotin dapat menaikan denyut jantung, meningkatkan volume jantung setiap denyutan serta menyempit pembuluh darah. Nikotin rokok sangat berbahaya dan menjadi racun dan membuat para perokok ketagihan, segera mencapai otak setelah orang menghisap rokok, kemudian dalam bentuk waktu 20-30 mmenit nikotin tersebut dapat menjalan ke organ-organ tubuh lainnya.
Apabila merokok ditempat umum misalnya dibioskop, bis, kereta api atau di ruangan tertutuyp maka dapat membahayakan orang lain di ruangan itu, oleh karena itu, hindarilah merokok, jangan dicemari darah dengan asap rokok, sebab tidak ada manfaatnya bagi kesehatan tubuh.




BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

III. 1. Hasil
Pencatatan denyut nadi dinyatakan sebagai berikut :
1.    F1     = denyut nadi /30 detik yangb dihitung 1 menit sampai 1 menit 30 detik kemudian.
2.    F2     = denyut nadi /30 detik yang dihitung 2 menit sampai 2 menit 30   detik kemudian
3.    F3     = denyut nadi /30 detik yang dihitung 3 menit sampai 3 menit 30 detik kemudian
T              = lamanya orang coba ( Sarif Abd.Mohti) naik turun bangku Harvard (dalam detik).
T   = 21,3 detik
F1 = S2
F3 = S1
  Rumus indeks kesanggupan Badan  (IKB)

  1. Cara cepat
               LKB       = T x 100
                                5,5 F1

                              = 213 x 100
    5,5 (52)
= 21300
    286
= 74,47
  1. Cara lambat

                        LKB    =          T x 100
                                        2 (F1 + F2 + F3)
                                    =      213 x 180
                                        2 (52 + 61 + 51)
                                    =  21300
                                        2 (163)
                                    =  21380
                                        326
                                    = 65,33
III. 2. Pembahasan
Tabel indeks kesanggupan badan (IKB) :
No
Cara
Indeks
Kesanggupan
1
Cepat
< 50
50-80
> 80
Kurang
Sedang
Baik
2
Lambat
< 55
55-64
Kurang
Sedang

Pada tes Harvard,orang coba yang pertama yaitu Yohanes. Kemudian diganti oleh orang coba yang kedua yaiu Syarif Abd. Mohti. Yohanes diganti karena pada saat dia melakukan kerja naik-turun bangku Harvard kecepatannya tidak sesuai dengan kecepatan bunyi metronom. Oleh karene iu Yohanes kemudian diganti oleh Sarif yang melakukan kerja naik-turun bangku Harvard sesuai dengan kecepatan yang tetap yaitu sesuai dengan bunyi metronom. Syarif melakukan kerja nik-turun bangku Harvard selama 213 detik. Kemudian Syarif duduk dan Dewi memberikan waktu kepada Syarif untuk mengukur tekanan darah dan denyut nadi pertama pada saat Syarif selesai melakukan kerja Syarif beristirahat selama 1 menit. Kemudian Syarif mengukur tekanan darah dan denyut nadi selama 30 menit den hasilnya yaitu F1 = S2. Kemudian Syarif beristerehat selama 1 menit, kembali mengukur denyut dan tekanan darahnya  yang kedua. Hasilnya F2 = 61 kemudian syarif beristerahat lagi 1 menit, kemudian syarif mengukur tekanan darah dan denyut nadinya lagi hasilnya F3 = 51. pada saat syarif mengukur denyut nadi, Dewi bertugas untuk melihat waktu dengan stopwatch. Sedangkan Yohanes bertugas melihat stopwatch pada saat syarif melakukan kerja naik turun bangku Harvard.
Perlu diketahui bahwa nilai hasil pengukuran denyut nadi dan tekanan  darah dari F1,F2,F3, seharusnya berurutan dari nilai tertinggi menjadi terendah. Tetapi pada saat kami melakukan Harvard, perhitungannya tidak sesuai, yaitu hasil F2 lebih tinggi dari F1. Hal ini terjadi karena mungkin terjadi kesalahan perhitungan  denyut nadi dan tekanan darah, yaitu dilakukan perhitungan lebih cepat dari waktu yang telah ditentukan.
Perhitungan indeks kesanggupan badan (IKB) dapat dilakukan dengan dua cara yaitu cara cepat dan cara lambat.
1.    Cara Cepat
Dari hasil yang diperoleh, IKB = 74.47.
Bila hasil ini kita bandingkan dengan tabel indeks kesanggupan badan (IKB) hasilnya adalah kesanggupan
       2.   Cara Lambat
              Dari hasil yang diperoleh, IKB = 65,33
              Bila hasil ini kita bandingkan dengan tabel Indeks Kesanggupan Badan (IKB)               
hasinya adalah melebihi kesanggupan sedang.

Dari hasil yang ada dapat kita ketahui bahwa Syarif dapat mencapai nilai kesanggupan sedang karena dia selalu teratur berolahraga.
Pada percobaan Harvard, perubahan kecepatan digunakan sebagai dasar perhitungan karna denyut nadi menunjukkan denyut jantung secara umum. Pada saat Syarif melakukan kerja naik-turun bengku harvard, tubuhnya (anggota gerak bawah-kaki) membutuhkan energi yang sangat besar agar Syarif mampu melakukan kerja terserbut. Dari manakah Syarif bisa mendapatkan energi tersebut?jantung merupakan satu-satunya organ pertama yang berperan sangat penting untuk memompa darah yang akan membawa oksigen, dan zat-zat makanan ke organ kaki untuk nantinya dimetabolisme dikaki untuk menghasilkan energi yng besar yang diperlukan oleh kaki Syarif untuk melakukan kerja. Pada saat jantung berkontraksi dengan cepat maka darah yang dipompa keluar dari jantung juga akan mengalir dengan cepat. Oleh karen itu denyut nadi akan berdenyut lebih kencang sesuai dengan irama atau denyu jantung.   
















BAB IV
PENUTUP

IV.1. Kesimpulan
1.    Orang coba dalam tes Harvard ini ada 2 orang, yang pertama Yohanes kemudian digantikan oleh Syarif. Yohanes diganti oleh Syarif karena pada saat Yohanes melakukan kerja naik-turun bangku Harvard, kecepatannya tidak sesuai dengan bunyi metronom, sedangkan Syarif (orang kedua) pada saat melakukan kerja naik-turun bangku Harvard, kecepatannya sesuai dengan bunyi metronom. Hal ini di sebabkan karena Yohanes kurang berolahraga sedangkan Syarif selalu berolahraga.
2.    Indeks kesanggupan badan (IKB), yang diperoleh dari Syarif melalui cara cepat dan lambat adalah kesanggupan sedang hal ini disebabkan Syarif selalu berolahraga.
3.    perubahan kecepatan denyut nadi digunakan sebagai dasar dari percobaan Harvard karena denyut nadi menunjukkan denyut jantung secara umum.
IV.2. Saran
1.    Diharapkan pada saat praktikum semua alat-alat disediakan oleh laboratorium.
2.    Kami sebagai praktikan mengharapkan bimbingan dari kakak asissten baik dalam melakukan praktikum maupun pembuatan laporan.                      






DAFTAR PUSTAKA

1.    Irianto,Kus dan Wuluyo, Kurno. 2004. Gizi dan Pola Hidup Sehat. CV Irama Widya : Bandung.
2.    Kuntaraf,L. Kehnen dan Kuntaraf, Jonathan. 1992. Olahraga Sumber Kesehatan. Percetakan Advent Indonesia : Bandung
3.    Pearce, C.Evelyn. 2005. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. PT Gramedia Pustaka Utama : Jakarta
4.    Potter dan Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Edisi 4. EGC : Jakarta
    



Tidak ada komentar:

Posting Komentar